Gombang, Tirtoadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, DIY
+62 857-0457-0001

Kabar Cendekia

Live In Seru Santri SMP Bumi Cendekia di Dusun Butuh

Imogiri, Yogyakarta — Suasana penuh keakraban, tantangan, dan pelajaran hidup mewarnai pelaksanaan program Live In santri Bumi Cendekia. Selama dua hari, para santri kelas 8 SMP tinggal bersama masyarakat di Dusun Butuh, Sriharjo, Imogiri. Kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya mengajarkan kemandirian, tetapi juga mempererat ikatan dengan budaya lokal.

Para santri berbaur dengan kehidupan masyarakat. Mereka ikut memasak, membersihkan rumah, menyiapkan kebutuhan sehari-hari, sekaligus mengenal tradisi yang dijalankan warga setempat. Di balik kesederhanaan itu, tersimpan banyak pelajaran tentang kerja sama, saling menghargai, dan rasa empati.
 

Beberapa Santri Belajar Tari Tradisional Yogyakarta “Jatilan”

Kebersamaan tampak dalam setiap aktivitas. Tantangan yang dihadapi bersama justru memperkuat solidaritas antarsantri. Malam hari dimanfaatkan untuk refleksi, berbincang, dan merenungkan makna pengalaman yang mereka jalani. Semua itu menjadikan Live In bukan sekadar perjalanan singkat, tetapi sebuah proses pembelajaran holistik yang mengasah karakter, kemandirian, dan kemampuan beradaptasi.

Program ini diharapkan dapat menumbuhkan pribadi-pribadi tangguh yang mampu menghargai perbedaan, hidup sederhana, dan tetap rendah hati.
 

Momen Haru, Menggambarkan Kedekatan Emosional Antara Santri Dan Warga Dusun Butuh


 Bagi Bumi Cendekia, Live In menjadi wujud nyata dari pendidikan karakter yang menyentuh aspek emosional, sosial, dan spiritual santri, sekaligus mempererat hubungan antara pesantren dengan masyarakat.

Pengalaman tinggal di Dusun Butuh meninggalkan kesan mendalam bagi para santri. Pelajaran yang mereka peroleh jauh melampaui apa yang bisa didapat dari buku pelajaran. Inilah yang menjadikan Live In sebagai salah satu kegiatan unggulan Bumi Cendekia untuk membekali generasi muda dengan nilai-nilai kehidupan yang sesungguhnya.
 

Santri Foto Bersama Warga Sebelum kembali Ke Pondok